Sejak
1950 sampai 1965 telah terjadi 7 kali percobaan pembunuhan terhadap Bung Karno,
yaitu :
1.Penggranatan di Cikini
Terjadi
pada tanggal 30 Nopember 1957, di Cikini, dimana pada saat itu Bung Karno
menghadiri peringatan ulang tahun Yayasan Perguruan Cikini. Guntur dan Megawati
adalah murid SD Yayasan Perguruan Cikini. Bung Karno sempat meninjau
berkeliling sekitar 25 menit, dan ketika pulang tiba-tiba terdengar ledakan
hebat, yang belakangan adalah ledakan granat yang dilempar dari sekitar
sekolah. Para pelakunya Juyuf Ismail, Saadon bin Mohammad, Tasrif bin Husein,
dan Moh Tasin bin Abubakar berhasil dibekuk dan di hadapkan ke pengadilan
militer. Mereka di jatuhi hukuman mati pada 28 April 1958.
2.Penembakan dengan Pesawat MIG-17 ke
Istana Negara
Pada
tanggal 9 Maret 1960, Bung Karno sedang berada di Istana Merdek. Sebuah pesawat
terbang MIG 15 terbang rendah dan meluncurkan roket tepat mengenai Istana
Merdeka. Namun, Tuhan telah menggerakkan tangan-Nya untuk melindungi Bung
Karno. Letnan Penerbang maukar, pilot pesawat itu mendaratkan pesawatnya di
persawahan daerah garut karena kehabisan bahan bakar. Ia kemudian dijatuhi
hukuman mati, tetapi sebelum sempat menjalani hukumannya, Bung Karno
mengumumkan amnesty umum terhadap PRRI/PERMESTA Yang pernah memberontak. Maukar
yang termasuk unsure PRRI.PERMESTA, langsung dibebaskan.
3.Usaha penembakan dalam acara Idhul
Adha
Pada
tanggal 14 Mei 1962, saat orang-orang mukmn termasuk Bung Karno sedang berjajar
dalam shaf hendak mealksanakan Sholat Iedul Adha dengan mengambil tempat di
lapangan rumput antara Istana Merdeka dan Istana Negara, tiba-tiba terdengar
tembakan pistol bertubi-tubi diarahkan kepada Bung Karno dari jarak 4 shaf
dibelakangnya. Ketika diperiksa, penembak mengaku melihat Bungkarno yang
dibidiknya, ada dua orang dan menjadi bingunglah ia jendak menembak yang mana.
ZTembakannya meleset tidak mengenai Bung Karno yang menjadi sasaran, sebaliknya
menyerempet bahu Ketua DPR Zainul Arifin dari NU yang mengimami shalat. Orang
tersebut divonis mati, tetapi ketika disodorkan kepada Bung Karno untuk
membubuhkan tandatangan untuk di eksekusi, Bung Karno tidak sampai hati untuk
merentangkan jalan menuju kematiannya, karena ia berpikir bahwa pembunuh
sesungguhnya adalah orang-orang terpelajar ultra fanatik yang merencanakan
perbuatan itu.
Seorang
kiai yang memimpin pesantren di daerah Bogor H. Moh Bachrm, dituduh mengatur
rencana tersebut dan memerintahkan melakukannya. Setelah meletus G30S, tempat
tahanannya dipindahkan dari RTM ke Penjara Salemba berbaur dengan ribuan
tahanan G30S. ditempat itu juga ditahan seorang kapten CPM yang pernah
menginterograsinya. Haji Moh. Bachrum menyangkal semua tuduhan. Sikapnya
terhadap tahanan G30S, sangat baik dan selama di Salemba, ia ditunjuk mengimami
sembahyang berjamaan yang diikuti oleh semua tahanan yang beragama Islam yang
diselenggarakan di lapangan penjara. Ia bebas lebih cepat dari pada para
tahanan G30S, karena dianggap berkelakuan baik.
4.Serangan mortar dari gerombolan Kahar
Muzakar
Di
jalanan keluar dari Laangan Terbang mandai menuju Kota. Peluru mortar diarahkan
untuk mengenai kendaraan Bung Karno, tetapi ternyata meleset jauh
5.Pelemparan granat di Makassar
Bung
Karno dilempar granat pada malam hari di Jalan Cenderawasih, saat Bung Karno dalam perjalanan menuju Gedung Olahraga mattoangnn untuk mengghadiri suatu
acara. Lemparan granat itu meleset dan jatuh mengenai mobil lain yang beriringan
dengan mobil Bung Karno dan tidak menimbulkan cedera apa-apa
6.Terjadi
ketika suatu hari Bung Karno dalam perjalanan mdari Bogor ke Jakarta dalam satu
iring-iringan. Bung Karno melihat sendiri seorang laki-laki dengan gerak-gerik
aneh seperti maling. Dan tiba-tiba saja melemparkan granat ke arah mobil Bung
Karno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar