Konflik
Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana,
seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang
berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh
bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas
terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran
teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua
negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara
sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan
Yerusalem Timur.
Akhir abad ke-19 - 1920
Tahun
1897, Kongres Zionis Pertama diselenggarakan.
Deklarasi
Balfour 1917
2
November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak
Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di
Palestina.
1920-1948: Mandat Britania atas
Palestina
Teks
1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa
Mandat
Britania atas Palestina
Revolusi
Arab 1936-1939.
Revolusi
Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh.
Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang
ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
Rencana
Pembagian Wilayah oleh PBB 1947
Deklarasi
Pembentukan Negara Israel, 14 Mei 1948.
Secara
sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari
Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh
genderang perang melawan Israel.
1948-1967
Perang
Arab-Israel 1948
Persetujuan
Gencatan Senjata 1949
3
April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel
mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam
Rencana Pemisahan PBB.
Exodus bangsa Palestina
Perang Suez 1956
Organisasi Pembebasan
Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964.
Perang Enam Hari 1967
Resolusi Khartoum
Pendudukan Jalur Gaza oleh
Mesir
Pendudukan Tepi Barat dan
Yerusalem Timur oleh Yordan
1967-1993
Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina
secara resmi menuntut pembekuan Israel.
1970 War of Attrition
Perang Yom Kippur 1973
Kesepakatan Damai
Mesir-Israel di Camp David 1978
Perang Lebanon 1982
Intifada pertama (1987 -
1991)
Perang Teluk 1990/1
1993-2000: Proses perdamaian Oslo
Yitzhak Rabin dan Yasser
Arafat berjabat tangan ,dipantau oleh Bill Clinton, pada penandatanganan
Persetujuan Oslo pada 13 September 1993
Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993
13 September 1993. Israel
dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus
1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya
adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan
Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga
semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui
hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995.
Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
Kerusuhan terowongan Al-Aqsa
September 1996. Kerusuhan
terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa
untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah
itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.
18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari
Hebron, Tepi Barat.
Perjanjian Wye River Oktober
1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan
Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan
senjata ilegal.
19 Mei 1999, Pemimpin partai
Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat
proses perdamaian
2000-sekarang: Intifada al-Aqsa
Intifada al-Aqsa
(2000-sekarang)
Maret 2000, Kunjungan
pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan.
Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah
gelombang kedua pun dimulai.
KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
Maret-April 2002 Israel
membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh
diri Palestina.
Juli 2004 Mahkamah
Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum
internasional dan Israel harus merobohkannya.
9 Januari 2005 Mahmud Abbas,
dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan
Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
Peta menuju perdamaian
Juni 2005 Mahmud Abbas dan
Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir
Hamas akan menang.
Agustus 2005 Israel hengkang
dari permu****n Gaza dan empat wilayah permu****n di Tepi Barat.
Januari 2006 Hamas
memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
Januari-Juli 2008 Ketegangan
meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas
tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh
berkeras pihaknya tak akan tunduk.
November 2008 Hamas batal
ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir.
Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
Serangan Israel ke Gaza
dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka,
yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban
dari warga sipil berjatuhan. [1]
Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju
palestina
30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi
Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina
Korban
sipil yang tewas akibat konflik Israel-Palestina, data berasal dari B'tselem
dan Kementerian Luar Negeri Israel antara tahun 1987 hingga 2010
angka
dalam tanda kurung merupakan korban yang berusia di bawah 18 tahun
Sumber: http://forum.viva.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar