Jauh sebelum Albert Einstein
populer dengan Teori Relativitasnya, Al-Kindi telah mengungkapkan dasar-dasar
teori relativitas dalam karyanya Al-Falsafa al-ula. Sayangnya, sangat sedikit
umat Islam yang mengetahuinya. Sehingga hasil pemikiran yang brillian dari era
kejayaan kekhalifahan Islam itu seperti tenggelam ditelan zaman. Sepotong
tulisannya yang mengagumkan menunjukkan bahwa Al-Kindi bahkan telah memikirkan
tentang waktu, ruangan dan pergerakan relatif (Ia juga menggunakan kata
"relativitas" dalam bahasa Aragaul.
Teori Relativitas Khusus
Einstein yang dipopulerkan pada tahun 1905, menggantikan pendapat Newton
tentang ruang dan waktu dan memasukan elektromagnetisme sebagaimana tertulis
oleh persamaan Maxwell. Mengapa teori ini disebut "khusus" karena dia
berlaku terhadap prinsip relativitas pada kasus "tertentu" atau
"khusus" dari rangka referensi inertial dalam ruang waktu datar, di
mana efek gravitasi dapat diabaikan. Sebelas tahun kemudian (1916) Einstein
menerbitkan Teori Relativitas umum yang memasukan efek tersebut.
Sekitar seribu tahun
sebelumnya, Al-Kindi telah menuliskan:
"Waktu hanya muncul
ketika ada gerakan, benda dengan gerakan, gerakan dengan benda. Jika ada
gerakan maka pasti ada benda; jika ada benda pasti ada gerakan." Menurut
Al-Kindi, fisik bumi dan seluruh fenomena fisik adalah relatif. Relativitas,
menurutnya, adalah esensi dari hukum eksistensi. Waktu, ruang, gerakan, benda
semuanya relative dan tak absolute"
Banyak prediksi relativitas
umum yang berbeda dengan prediksi fisika klasik, utamanya prediksi mengenai
berjalannya waktu, geometri ruang, gerak benda pada jatuh bebas, dan perambatan
cahaya. Contoh perbedaan ini meliputi dilasi waktu gravitasional, geseran merah
gravitasional cahaya, dan tunda waktu gravitasional. Prediksi-prediksi
relativitas umum telah dikonfirmasikan dalam semua percobaan dan pengamatan
fisika. Keberadaan gelombang ini telah diukur secara tidak langsung, dan
terdapat pula beberapa usaha yang dilakukan untuk mengukurnya secara langsung.
Relativitas umum juga merupakan dasar dari model kosmologis untuk alam semesta
yang terus berkembang.
Teori ini merupakan
penjelasan gravitasi termutakhir dalam fisika modern. Ia menyatukan teori
Einstein sebelumnya, relativitas khusus, dengan hukum gravitasi Newton. Hal ini
dilakukan dengan melihat gravitasi bukan sebagai gaya, tetapi lebih sebagai
manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu. Utamanya, kelengkungan ruang
waktu berhubungan langsung dengan momentum empat (energi massa dan momentum
linear) dari materi atau radiasi apa saja yang ada. Hubungan ini digambarkan
oleh persamaan medan Einstein.
Teori Einstein ini memiliki
implikasi astrofisika yang penting, karena memprediksikan adanya keberadaan
daerah lubang hitam yang mana ruang dan waktu terdistorsi sedemikiannya tiada
satu pun, bahkan cahaya pun, yang dapat lolos darinya. Terdapat bukti bahwa
lubang hitam bintang dan jenis-jenis lubang hitam lainnya yang lebih besar
bertanggungjawab terhadap radiasi kuat yang dipancarkan oleh objek-objek
astronomi tertentu, seperti inti galaksi aktif dan miktrokuasar. Melengkungnya
cahaya oleh gravitasi dapat menyebabkan fenomena pelensaan gravitasi.
Sayangnya, para ilmuwan Barat pendahulu Einstein seperti Galileo, Descartes dan
Newton menganggap semua fenomena itu sebagai sesuatu yang absolute. Hanya
Al-Kindi saja yang telah memiliki persamaan pemikiran dengan Einstein.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar