Kenapa MH37 jatuh di Indian
Ocean, jauh dari jalurnya, kejadian ini sama seperti kejadian di Segi Tiga Bermuda, yang memakan korban ratusan
kapal laut dan kapal terbang tanpa bekas. Akan sadarlah orang bahwa untuk
mencari kapal yang hilang itu bukan kedasar laut tetapi keAntarctic ke mana pesawat/kapal itu diseret oleh gelombang
magnet dari Surya hingga alat komunikasi, kompas dan radio yang
mereka pakai tak berguna, akhirnya mereka terdampar di benua Antartic dengan
benturan maut.
Sekiranya orang dapat
membenarkan pendapat kita tentang sirkulasi magnet sebagai tercantum pada
gambar no. 2 akan mudahlah baginya memahami kenapa ada dua macam bencana di
atmosfir bumi:
J dimisalkan Jupiter suatu
planet besar mengorbit keliling surya diatas bumi. Pada suatu waktu bumi kita
mungkin dijamah oleh radiasibermagnet positif yang harus sampai ke Jupiter dari
surya seperti pada B.1. ketika itu berlakulah gelombang panas atau ledakan
besar sebagaimana pernah berlaku di Tunguskha Siberia tanggal 30 Juni 1908.
Waktu itu magnet positif dari Surya secara paksa membombardir molekul-molekul
udara yang sudah stabil, karenanya terjadilah akibat dahsyat.
Mungkin pula Bumi kita
dijamah oleh radiasi bermagnet negatif yang harus sampai ke Jupiter seperti
pada B.2. Ketika itu berlakulah badai atau hurricane di atmosfir yang mulanya
stabil. Bencana ini biasa berlaku di Pasifik Barat karena di daerah itu radiasi dari Surya harus cepat berbelok ke selatan sebelum Bumi dalam putarannya menghadapkan Saudi
Arabia yang jadi kutub negatif dulukala. Tetapi lebih hebat lagi bencana ini
menimpa Atlantik Barat karena di daerah ini
radiasi dari Surya harus segera membelok ke selatan
sebelum Bumi dalam putarannya menghadapkan kepulauan Tuamoto yang jadi kutub
positif purbakala.
Berbagai catatan tentang
kejadian sangat menyedihkan telah kita miliki. Sungguh besar kerugian harta
benda dan kematian yang ditimbulkan oleh badai di Atlantik Barat ini hingga The
National Hurricane Centre dalam lingkungan ESSA (Environmental Science Services
Administration) di Amerika Serikat jadi kewalahan. Dari mulai tahun 1962 ESSA
memakai beratus orang spesialis untuk mengawasi daerah seluas 380.000 mil
Berbagai alat termasuk radar, satelit, komputer dan angkatan udara telah
dipergunakan untuk mengatasi badai itu, dan pernah dilakukan bombardemen dari
atas pusaran hurricane dengan es kering berupa kristal dan silver iodide, namun
segala usaha itu tampaknya tidak berguna, sementara bencana senantiasa menimpa
setiap tahun.
Orang hendaknya tidak
mencari di mana adanya hurricane lalu memusnahkannya karena yang demikian sama
dengan menantang air bah yang berulang, tetapi hendaklah mencari sebab musabab
timbulnya bencana itu dan kemudian menjadikannya tidak berbahaya sembari
memfaedahkannya untuk kehidupan masyarakat. Orang hendaklah mengalirkan
hurricane itu kepada suatu yang menguntungkan. Caranya ialah dengan memahami
sirkulasi magnet antara Surya dan Bumi yang dulunya berkutub putaran di Makkah
dan Tuamoto, kemudian mempermudah aliran magnet itu dengan saluran buatan
sebagaimana kita kemukakan di bawah ini.
Maka
satu-satunya cara yang efektif mengurangi ialah menghubungkan Makkah dengan
Antartik, Tuamoto dengan Artik, dan kutub-kutub itu sendiri melalui Atlantik
dengan bahan para magnet.
Pembesaran radiasi dari surya secara terang menimbulkan
letusan berapi begitupun gempa yang merusak karena perantukan magnet positif
dan negatif dalam perut bumi, sebelumnya tentulah ditandai dengan perubahan
cuaca di atmosfir di atas daerah tertentu.
Untuk menggambarkan sirkulasi magnet Bumi yang selalu
berhubungan dengan Surya yang diorbitnya, tentulah unsur magnet negatif juga
harus ada bersamaan dengan magnet positif pada kutub yang berlainan. Kedua
unsur magnet itu harus dihubungkan dengan Surya yang jadi tempat bergantung
bagi Bumi. Tanpa perhitungan skala maka
gambar itu adalah sebagai berikut:
Magnet negatif yang keluar
dari utara Bumi langsung bergerak ke utara Surya, keluar di permukaannya dan
masuk di selatan Bumi. Sementaramagnet positif yang keluar dari selatan Bumi
langsung bergerak ke selatan Surya, keluar di permukaannya dan masuk lagi di
utara Bumi. Kedua unsur magnet yang berlainan ini berantukan dalam perut Bumi
hingga tercatatlah getaran besar kecil sepanjang tahun, dibedakan oleh besarnya
radiasi yang datang dari Surya. Perbedaan besar radiasi Surya tersebut
disebabkan oleh saling bertarikannya dengan 9 planet lain yang selalu mengorbit,
masing-masingnya bermagnet yang sirkulasinya bersamaan dengan magnet Bumi.
Manakala ada suatu planet yang kebetulan satu arah dengan Bumi terhadap Surya,
maka terjadilah pembesaran radiasi Surya atas Bumi atau atas planet itu, dan
berlakulah misalnya gempa, letusan gunung, tornado atau sebagainya.
Kalau orang memperhatikan
apa yang dinamakan dengan Van Allen
Belts, lalu dihubungkan dengan keterangan kita di atas tadi, akan
didapatlah suatu pembukaan baru tentang sirkulasi magnet bumi dengan alasan
kuat. Seorang ahli fisika USA yang mengajar di University Iowa Canada, bernama
James A. Van Allen, berdasarkan hasil penyelidikannya tahun 1958, dan diperkuat
oleh penyelidikan pesawat tak berawak Explorer 1, 2, dan 12, telah menemukan
daerah radiasi luas di angkasa keliling ekuator Bumi. Dalam daerah itu, aliran
listrik yang datang dari Surya sebagian besar dapat ditangkap oleh lapangan
magnet Bumi sekira ribuan mil dari permukaan planet ini. Kalau digambarkan maka
daerah itu tampak berbentuk dua tanduk yang saling menantang atau berupa hilal
Bulan.
Bagian dalamnya membujur
pada 45˚ garis lintang di utara dan di selatan, sedangkan bagian luarnya sampai
pada 62˚.
Dikatakan bahwa datang dari
Surya itu entah elektron ataukah proton, partikelnya belum diketahui, tetapi
yang datang dari Surya itu bukanlah partikel tetapi sinar atau gelombang magnet
yang menimbulkan perubahan cuaca atau badai magnet pada aurora di angkasa utara
dan selatan bumi.
Suatu hal yang meniadakan
pengetahuan orang Barat tentang penyebab Bencana Alam ialah dugaan mereka
sendiri mengenai sirkulasi magnet Bumi. Mereka beranggapan bahwa magnet positif
di selatan Bumi ke luar ke angkasa kemudian membelok ke arah utara menyelubungi
planet ini, seterusnya masuk di kutub utara dan bergerak melalui perut Bumi
hingga keluar lagi di kutub selatan. Demikian berulang kali berkepanjangan
seperti yang termuat dalam gambar no. 1 yang dikutip dari The Pictorial
Encyclopedia of Scientific Knowledge, London.
Secara nyata gambar demikian
telah memperlihatkan kesalahan tentang
sirkulasi magnet Bumi. Kesalahan itu bilamana dijadikan dasar perkembangan
ilmu pengetahuan, akan tendapatlah kekeliruan yang banyak, akhirnya berupa
deadlock hingga berbagai masalah tak mungkin terpecahkan seperti yang
menyangkut dengan asal-usul gempa Bumi. Padahal orang sama mengetahui bahwa
semua planet bertarikan dengan Surya yang dikitarinya. Masing-masingnya
bagaikan bergantung dengan tali magnet yang berhubungan dengan Surya. Jika
sirkulasi magnet seperti pada gambar tadi benar kejadian maka Bumi kita tidak
memiliki hubungan apa-apa dengan Surya, akibatnya telah lama melayang jauhentah
ke mana di angkasa luas meninggalkan Surya tersebut. Gambar itu juga
memperlihatkan bahwa magnet hanya berunsur positif, tiada unsur negatifnya. Keadaan
demikian tidak cocok dengan kejadian sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar